Saat nikmat merasuk kalap
menggiyur beringas tepat depan mata
berkelebat-kelebat membabat tali jiwa dan raga
Dan, tak ada lagi tirani tuk meretasnya menjadi serpihan
yang melenakan sukma
Kau cabut gelegak rasa itu seketika
Kau bungkam dan tampar aku dengan indah
Kini, ku pun semakin paham bahwa Engkau teramat mencinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar