Ada yang menyeruak sesak
Saat pintu perpisahan
telah dibuka
Dan pintu pertemuan
telah ditutup
Maka sosokmu lenyap
hilang
Yang tersisa hanya
Sebuah lukis imajiner tentang siluetmu
yang kugores pelan
depan pintumu,
pintuku,
pintu kita,
pintu yang pada saatnya juga aku tutup
dan cerita tentangnya akan semakin buram
Sebab,
Kau kan buka pintumu di sana
Ku kan buka pintuku di sini
Semoga,
Pintu hati masih terbuka
Meski pintu yang beri celah buat kita
untuk bertatap akan tertutup rapat
Sebuah pintu berterali,
yang angkuh dan sombong
Yogya, 9 April 2008
1 komentar:
Puisi yang bagus dan indah
Posting Komentar