Rabu, 05 Maret 2008

Rumah Kami: Surga Sederhana yang Kurasa adalah Salah satu Kado Terindah dari Allah







Mengingat bagaimana kami mewujudkannya dengan tekad besar yang tak jarang surut, kembang kempis, akhirnya surga sederahana itu bisa kami diami bersama keluarga kecil, istri dan anakku. Saya lupa persisnya kapan, tetapi setidaknya sudah sekitar empat tahunan rumah tersebut menaungi kami dari panas dan hujan. Tempat kami merasakan kebahagiaan, kesedihan, dan berbagai problem kecil seperti umumnya orang-orang juga melaluinya saat berkeluarga.

Saya katakan kembang kempis....ya begitulah! Hidup membangun keluarga di sebuah tempat yang jauh, jauh sekali dari keluarga, tentu tidak semudah saat kita berdekatan dengan orang tua maupun keluarga besar lainnya. Kita dapat berbagi atau berkeluh kesah kapan saja kita mau. Sedangkan, di sini, di titik kecil dari Borneo yang besar, kami tak punya siapa-siapa. Tapi, alhamdulillah, seiring dengan perputaran waktu, banyak, banyak sekali keluarga-keluarga baru yang tercipta. Alhamdulillah....

Dan,tentang rumah ini.....adalah menata butiran pasir dari nol..berdua...disaksikan ananda kecilku yang waktu itu mulai tumbuh lucu dan menggemaskan. Ia pula yang menyemangati kami bahwa harus segera ada surga kecil tempat berlindung dan menapaki hari.

Saat ini, saat ruang dan waktu menyekat, ada gelisah terlukis, ada kangen yang sangat akanmu, akan penghunimu, orang-orang terdekat, terkasih, salah satu kado istimewa dari_Mu Tuhanku, Allahhu Rabbi.

1 komentar:

AR mengatakan...

AslmWrWb.
Pak hakim sekarang dah keren euy rumahnya....pak hakim tukeran link pak....btw pak pier punya blog ga???