Kamis, 15 Juli 2010

Mengubah Lemah Semangat dengan 99 Kiat

Judul buku : Total Motivation
Penulis : Satria Hadi Lubis
Penerbit : Pro-You
Tahun : 2008
Tebal : 217 halaman

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS.13:11). Oleh karena itu, memotivasi diri untuk selalu dapat berbuat lebih baik (sukses) secara kontinue menjadi kunci yang sangat penting. Jangan menunggu termotivasi baru berbuat, tetapi berbuatlah, niscaya kita akan termotivasi. Sebab, sukses bukanlah hasil, tetapi Sukses adalah proses menuju keberhasilan.

Untuk mewujudkan sukses yang kita idamkan, tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Akan tetapi, fakta sejarah membuktikan umat manusia menorehkan berbagai prestasi yang sangat mengagumkan dalam berbagai bidang. Dan, semua prestasi itu terjadi karena motivasi yang tinggi dari pelakunya. Motivasilah yang bertanggung jawab membuat seseorang sukses atau gagal dalam hidup ini. Seseorang akan sukses jika ia mempunyai motivasi yang besar untuk meraihnya. Sebaliknya, jika tidak memiliki motivasi, maka kegagalanlah yang akan diterima.

Motivasi muncul dari otak manusia dan merupakan salah satu kerja otak. Motivasi merupakan gabungan dari berbagai faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu. Ia mampu membuat manusia untuk berbuat atau tidak berbuat.

Pada dasarnya setiap orang memiliki motivasi. Yang membedakan adalah tingkatan dan sasarannya. Oleh karena itu, setiap individu berpotensi mengaktualisasikan motivasi tersebut menjadi keberhasilan. Dengan catatan, hal tersebut dilakukan dengan semangat, visi, dan tindakan yang konsisten.

Motivasi mutlak diperlukan bagi setiap orang. Ia adalah pemicu awal yang harusnya ada pada setiap individu untuk mencapai kesuksesan. Tanpa motivasi, aksi hanya sekedar retorika. Tidak akan terwujud walau sering diucapkan dan dipikirkan. Orang sukses berbuat untuk berpikir, sedangkan orang gagal berpikir untuk berbuat. Orang gagal sekedar berpikir, tapi takut berbuat, sehingga akhirnya tak pernah berbuat.

Penulis menyebutkan sekurangnya terdapat empat belas urgensi mengapa kita perlu memotivasi diri sendiri. Selalu bersemangat , tekun dalam bekerja, tidak tergantung pada motivasi orang lain, selalu berinisiatif dan kreatif, dan produktif dalam bekerja adalah contoh-contoh implikasi positif bagi orang yang selalu memotivasi diri sendiri. Selain itu, tercapainya tujuan yang diinginkan, meraih tujuan lebih cepat, optimis terhadap masa depan, menikmati hidup dan pekerjaan, terhindar dari kesepian dan rasa jenuh, menunaikan kewajiban syar’i, melaksanakan sunnah rasul, dan memperoleh sukses di dunia dan akhirat adalah hal-hal yang akan diperoleh orang yang mampu memotivasi diri sendiri.

Di sisi lain, penulis yang dikenal sebagai konsultan Manajemen Kehidupan ini juga memberikan contoh hambatan memotivasi diri yang dapat dijadikan cermin bagi pembaca, apakah dia sudah atau belum berhasil mermotivasi diri. Beberapa hambatan memotivasi diri adalah kurangnya kepercayaan diri, cemas, opini negatif, perasaan tak ada masa depan, merasa tidak penting, tidak tahu apa yang terjadi, dan pengakuan (penghargaan) semu atau tidak tulus.

Buku ini ditulis sederhana, mudah dipahami, dan dipraktikkan. Bahkan, di bagian pendahuluan penulis memberikan semacam jaminan, seandainya pembaca sudah pernah membaca buku sejenis, maka buku ini akan memberikan wawasan tambahan. Jika pernah agagal, buku ini akan membangkitkan semangat Anda kembali untuk mecobanya dan menunjukkan jalan yang lebih mudah untuk melakukannya.

Selain mendapat energi positif, dengan membaca buku ini pembaca dapat melakukan tes mandiri dan mengetahui hasilnya secara langsung, misalnya dengan mengisi tes motivasi diri dan tes sumber motivasi.

Yang menjadi bagian penting dari buku ini adalah pada bagian kedua, yaitu 99 Kiat memotivasi Diri dan mengatasi Futur (Lemah Semangat) yang dibagi menjadi empat kiat. Pertama adalah kiat mental yang menjelaskan sebanyak 41 kiat, di antaranya cari manfaat perbuatan yang dilakukan, inventarisir berbagai dampak negatif jika mengerjakannya, baca buku-buku motivasi, visualisasikan tujuan secara konkret dan realistis, dll. Kedua,kiat spiritual yang memuat 16 kiat, salah satunya baca terjemahan Al Quran, terutama bagian-bagian yang menggugah semangat. Surat-surat yang bisa dibaca misalnya Ali Imran ayat 139, At Taubah (9), dll. Selain itu, melakukan sholat tahajjud dengan khusyuk adalah salah satu kiat agar selalu termotivasi. Ketiga, kiat emosi yang memuat 32 kiat. Curhat kepada orang terdekat adalah salah satu cara memotivasi diri jika mengalami patah semangat. Mengatakan kepada diri sendiri (bukan dalam hati, tetapi dengan suara) secara berulang, “Saya tidak boleh patah semangat!” juga dapat membangkitkan motivasi. Keempat adalah kiat fisik yang menjelaskan 10 kiat, contohnya melakukan olahraga, memperhatikan penampilan, menjauhi rokok, alkohol, dan obat-obtan terlarang. Selain itu, hindari makan terlalu kenyang dan usahakan asupan yang masuk ke dalam tubuh adalah makanan bergizi.

Secara umum, buku ini layak dibaca. Dengan memahami dan mempraktikkan 99 kiat yang digagas oleh Executive Director Life Management (training, consulting, dan coaching inovasi pemberdayaan manusia dengan konsep manajemen kehidupan) ini, insya-Allah pembaca dapat memotivasi diri sendiri yang merupakan bekal meraih sukses dunia maupun akhirat.
Abdul Hakim

Tidak ada komentar: