Rabu, 03 September 2008

Upaya Menjadikan UNY sebagai Trendseter Pendidikan Karakter




Berikut sedikit catatan yang saya buat dari Semiloka (Seminar dan Lokakarya) Pendidikan Karakter yang diadakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 29 Juli 2008.

Terus terang ketika Profesor Darmiati Zuhdi, M.Ed. menginformasikan kepada kami, teman-teman satu kelas yang beliau ajar, tentang akan diadakannya Semiloka Pendidikan Karakter di UNY, kami langsung tertarik. Sayangnya, acara tersebut peserta dan ruangnya terbatas, jadi kami tidak bisa mengikuti. Akan tetapi, alhamdulillah, meski hanya lewat layar monitor, akhirnya kami disiapkan tempat oleh panitia sehingga kami bisa mengikutinya. Kami berterima kasih kepada Bu Zuhdi selaku ketua panitia acara tersebut.

Khususnya saya, terus terang tertarik untuk hadir dalam acara tersebut mengingat yang memberi materi adalah salah satu motivator dan presentator yang hebat, yakni Dr. (HC) Ary Ginanjar Agustian. Penulis buku best seller ESQ sekaligus pendiri ESQ Leadership Center yang mendapat gelar DR.HC. dari UNY pada 17 Desember 2007 tersebut menyampaikan makalah berjudul Pembentukan Habit Menerapkan Nilai-Nilai Relegius, Sosial, dan Akademik. Selain itu, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat juga hadir untuk menyampaikan makala berjudul Life’s Journey With Inner Guides.

Terus terang saya sudah kangen mendengar suara mantap dan pencerahan dari Ary setelah sekian lama tidak bertemu. Pertama bertemu ketika saya mengikuti ESQ yang diselenggarakan PT Pupuk Kaltim di Bontang tahun 2004 (Angkatan Pertama di PKT). Setelah itu, sebagai alumni, saya masih sempat beberapa kali bertemu pada penyelenggaraan ESQ di Bontang untuk angkatan berikutnya. Terakhir bertemu pada temu alumni se-kaltim di Balikpapan (tahun berapa ya…? Lupa!). Kok jadi menceritakan sejarah masa lalu begini, hehe… Sekadar mengingat-ingatlah.

Dan berikut, bukanlah resume pada semiloka tersebut. Ini hanya catatan kecil buat UNY pascakegiatan itu.

Wacana tentang pendidikan karakter bukanlah hal baru yang digagas dalam berbagai tulisan, dialog, maupun seminar. Akan tetapi mewujudkannya menjadi sebuah realitas sosial yang membudaya pada setiap lapisan masyarakat tentu masih jauh dari nilai yang dianggap cukup. Oleh karena itu, upaya UNY untuk mengangkat kembali tema pendidikan karakter dalam sebuah semiloka tentu patut mendapat acungan jempol. Terlebih jika melihat narasumber yang menggawangi kegiatan tersebut adalah tokoh-tokoh yang kompeten di bidangnya, yakni Ary Ginanjar Agustian dan Komaruddin Hidayat. Kita tentu berharap, kegiatan tersebut akan ditindaklanjuti oleh UNY dengan merumuskan konsep-konsep yang aplikatif dan dapat dijadikan contoh bagi masyarakat, khususnya di UNY. Jika berhasil, tentu bukan harapan yang berlebihan kepada UNY, di kemudian hari akan menjadi trendsetter, terutama bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Membicarakan sedikit tentang hal-hal yang dibahas Ary Ginanjar dalam kegiatan tersebut, menurut saya cukup bagus. Konsep Tujuh Budi Utama (jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil, dan peduli) yang sebenarnya telah diwacanakan Ary sejak tahun 2001 pada kegiatan ESQ merupakan kunci-kunci yang layak diaplikasikan. Begitu juga dengan konsep pendayagunaan Enam Inner Guide (Sifat Dasar) Manusia (orphan = ketidakberdayaan, tergantung, wonder = tidak bisa diam, warrior = bersaing, bertempr, berantem, berkelahi, altruism = tidak ideot, innocent = bebas, merdeka, magician = tukang sulap) yang disampaikan oleh Komaruddin Hidayat jika diaplikasikan akan dapat memotivasi manusia untuk berbuat yang lebih baik secara kontinue.

Berdasarkan kegiatan tersebut UNY selayaknya membuat konsep-konsep yang merupakan perpaduan berbagai pendapat yang berorientasi pada kemudahan dan keefektifan untuk dipahami dan diterapkan. Memang tidak mudah, pasti ada pro kontra. Ada yang aktif dan pasif. Akan tetapi, jika diupayakan sunggung-sungguh tentu tidak ada pekerjaan yang tidak mungkin dan sia-sia.

Seluruh komponen di UNY harus bersinergi untuk mewujudkan hal tersebut. Pribadi-pribadi yang selama ini telah komitmen menjadi pribadi yang santun, ramah, dan bertanggung jawab di lingkungan kampus bisa dijadikan model berjalan. Kepedulian akan hal ini terutama harus dipahami dan diterapkan oleh para pendidik yang berinteraksi secara langsung dan terus-menerus dengan peserta didik. Elemen lainnya juga harus sepaham dan sejalan untuk menjadikan UNY khususnya, dan masyarakat pada umumnya, sebagai manusia yang bermartabat karena mempunyai karakter yang baik. (Abdul Hakim)

Foto Ary by www.uny.ac.id, Komaruddin Hidayat by tokohindonesia.com


Tidak ada komentar: