Minggu, 23 September 2007

JENUH


(Untuk S’gala Keanehan yang Ingin Kurengkuh)

Aku jenuh dengan segala resah yang membungkam
Aku jenuh dengan segala gundah yang kian menyesak
Aku jenuh, semakin jenuh, dengan gejolak yang kian kembara
Mencencang jiwa
Memberangus bahagia
Aku jenuh…
Teramat jenuh….
Bayang samar itu semakin nyata
Meski kusadar, bukankah mestinya ku tak harus rengkuhnya

Dalam segenap sadarku
Atau dalam linglungku
Atau ketika dalam himpitan yang tak menentu
Ku ingin rengkuhmu
Ku ingin raihmu
Ku ingin ikatmu kuat-kuat di sini
Di sayapku

Lelah kembaraku
Lelah aku harus bertanya dan menjawabnya sendiri
Lelah aku hadapi pilihan yang harusnya aku tak inginkannya untuk memilih

Jenuhku semakin sekarat
Mendepakku ke terjalnya logika
Melukaiku hingga semakin parah
Berdarah-darah
Merah kehitaman…
Merah kehitaman…

Dalam s’tiap detikku
Kini, dan entah sampai kapan, aku merindu
Aku mengharap
Aku ingin bersinergi dengan sendu tatapmu
Lembutmu
Dan s’gala rasa yang tak mampu terdeskripsikan olehku
Atasmu
Gundahku semakin melenguh
Sedang hadirmu kurasa semakin jauh
Meski rinduku semakin menderu
Inginku,
Kau di sini, bergelayut manja tanpa keluh
Sandarakan kepala sambil bercerita
Tentang apa saja
Yang penting, ku dapat tatapmu lebih dekat.
Menyentuhmu lebih erat!

Bontang, 30 Mei 2007

Tidak ada komentar: