Ramadhan tahun lalu, puisi ini kurakit.
Hari ini, setahun kemudian, pada ramadhan 1428 H, puisi ini kembali syahdu. Inginku kembali rengkuh-bersimpuh dengan gerimis hati yang sesak. Semoga aku gapai-Mu. Amiin!
TERBANG
LuruhRebah, bersujud di hamparan bumi
Mengelupas karat yang bersemayam di jiwa
Mengguyurnya dengan bulir suci nan jernih
Lalu, mengusapnya agar kilatan semakin nyalas
etelah padam dalam balut noktah-noktah angkara
Robbii...Bawa aku terbang
Terbang menuju ke kemulyaanmu
Terbang kepakkan sayapku
Tuk lepas debu hitam yang mengubah warna hidupku.
Robbii....Mohonku pada-Mu keridloan akan langkahku
Dalam lebur bulan suci-Mu
Keagungan yang kumau di waktu depan kan bersanding lagi di sisiku.
Amin!
Bontang, 6 Oktober 2006
Abdul Hakim
Foto: bersama anak-anak di Panti Asuhan Mawaddah Bontang
Termuat juga di http://www.smpypk.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar