Senin, 24 September 2007

Puisi: Sesakku

SESAKKU

Ya Gusti...
Mengapa pekatnya hati
tak juga bening?
Ya Robbi...
Mengapa sesal yang sama
masih juga terulang?
Ya Penguasa Semesta...
Mengapa gumpalan darah kecil ini
tak juga mampu
menjadi pengendali diri?
Ya Rahman...
Kuak s'gala retak yang
menimbun pelangi qolbi
Ya Rohiim...
Jaga hati ini agar hitam yang
menyesak
tak porandakan
dan jebakku
dalam pembalasanmu yang
penuh bara
Amin!

Bontang, 10 Oktober 2006
07.45

Abdul Hakim
Model Badax, photo by kiem, lokasi Masjid Attiin TMII

Termuat juga di http://www.smpypk.com/

2 komentar:

Bunda NaRa 69' mengatakan...

Kiem....yang hobbi nulis sehingga kelihatan seksi.. boo!
puisimu menyentuh relung kalbu, serasa kecill banget kita manusia. tahun ini merupakan cobaan yang terberat dalam hidupku,mungkin aku nggak bisa nulis kaya dulu lagi habiss...seseorang tidak mengijinkan aku untuk sering tayang.
ah...kalau tahu hidup berdua itu rumit dan menyesakkan lebih baik sendiri.
tentang si "ANU" minta cerita azha sama Uni Herfen, karena dia yang lebih tahu. takutnya aku jadi sok tahu

hakim mengatakan...

Nah lo, knapa lagi? Belum tahu ceritanya tapi jadi iku sedih, napa? Sama uni herfen jarang ktemu, apaan seh, jawab via sms ya or email, ok! Tak tunggu! Selamat berkarya!