Jumat, 07 Desember 2007

AA GYM, TAK HABIS KAGUMKU ATASMU

Oleh Abdul Hakim

Ketika kabar tentang Aa Gym berpoligami menjadi isu nasional dan kontroversi tentang hal itu tak berkesudahan, saya hanya membatin, mengapa orang-orang begitu sibuknya membahasnya tidak hanya dalam perbincangan nonformal, lebih dari itu, topik tentang Aa menghiasi layar infotainment, talkshow, diskusi, sampai pada gedung DPR yang dilakukan secara formal.

Kalau sekadar keterjetuan, kemudian menjadi perbincangan ringan, tentu menurut saya itu hal wajar, mengingat Aa Gym seorang publik figur. Akan tetapi, ketika sampai pada perdebatan yang cenderung memojokkan, mencemooh, melecehkan, dan sejenisnya, saya menjadi terheran-heran. Semua orang membuat justifikasi dengan caranya sendiri-sendiri, meski tak sedikit yang sangat subjektif. Saya jadi sangat gemas melihatnya. Suatu saat saya menonton talkshow di RCTI, ada beberapa narasumber, di antaranya adalah Sitoresmi Prabuningrat (pelaku poligami) dan Nursyahbani (aktivis perempuan). Perdebatan yang tidak fair menurut saya, apalagi sebagai presenter, Putra Nababan juga kurang begitu bisa menguasai. Kubu Nursyahbani yang anti poligami, pasti dengan cara apapun tidak akan menyetujui poligami. Yang menjengkelkan, Nursyahbani dkk. tidak sekadar berargumentasi, tetapi cara mereka menyampaikan argumentasinya begitu sinis dan seolah-olah merekalah yang paling benar. Sitoresmi sudah menjelaskan bagiamana dia menjalani dengan ikhlas rumah tangganya dengan status poligami, tentu dengan segla pernak-perniknya. Ketika Nursyahbani dkk. tetap ngotot bahwa poligami tidak mungkin membahagiakan, tidak mungkin bisa adil, dan lain-lain, Sitoresmi yang tutur katanya lembut itu hanya bilang, kurang lebi begini, "Bagaimana Anda bisa berkata begitu, bukankah saya yang menjalani?......" Benar juga, bagaimana mereka bisa menghakimi, padahal mereka tidak bisa memukul rata bahwa selamanya poligami tidak membahagiakan, dan lain-lain.

Mungkin mereka berpikir bahwa pernikahan monogami selalu ideal, sebaliknya poligami selalu sesak dengan problem. Nyatanya tidak begitu! Banyak yang bisa menjalaninya dengan baik. Meskipun kalau kita timbang-timbang dengan logika, maka akan terbesit, "Mana mungkin? Mana mungkin?..." Padahal, yang menurut kita tidak mungkin seringkali adalah sesuatu yang tidak kita ketahui atau kita coba sebelumnya. Meski saya tidak menyarankan haryus mencoba berpoligami untuk mengetahuinya. banyak contoh yang bisa kita jadikan referensi.

Dalam kasus Aa Gym misalnya, saya sangat khusnudhon (berprasangka baik) dia mampu. Dengan bekal ilmunya, istiqomahnya, hartanya, saya yakin dia bisa, dia berusaha dengan sungguh-sungguh. Lalu, apa masalahnya? Mengapa orang-orang dan aktivis wanita seperti mereka tidak lebih mengutamakan mengangkat harkat wanita Indonesia yang begitu banyak melakukan tindak penyimpangan. Prostitusi, perselingkuhan, hiburan-hiburan nakal dan negatif, begitu sangat menjamur. Lalu, apa yang sudah Anda lakukan untuk meminimalkan, mengatasi, membantu mengangkat kembali mereka.... Yang seperti itu lebih urgent untuk diselesaikan. malah, ada orang berniat baik diperdebatkan, yang jelas-jelas menyimpang, melenggang aman, bebas problem!

Saya, sampai hari ini, belum pernah berencana berpoligami. Bahkan, terlintas di pikiran saja belum pernah. Dan, semoga saya tetap tidak berencana dan melakukan hal itu. Sebab, saya bisa mengukur kadar iman dan keistiqomahan saya, tentu juga masalah ketersediaan materi. Akan tetapi, saya bukan sosok yang antipati tehadap poligami, tentu dengan catatan-catatan tertentu. Sebab, nyatanya tidak semua orang dapat menjalaninya, meski ia mau melakukannya. Tapi, antipati dan suudhon (berprasangka buru) secara buta juga bukan tindakan bijak.

***

Sebenarnya saya sudah pernah menulis artikel tentang ini sewaktu berita tentang Aa begitu menyita perhatian media. Tapi, belum sempat mengetik, masih dalam bentuk tulisan tangan. sedang, tulisan di atas, tiba-tiba saja mengalir setelah saya menonton tayangan Kick Andy di Metro TV pada Kamis, 06 Desember 2007 , Kamis pukul 22.05 WIB. Siaran ulangnya tayang setiap Minggu pukul 15.05 WIB .

Meski di tempat kami, WITA, acara baru tayang pada 23.05, tapi saya setia menunggu. saya sudah akan penampilan Aa. Alhamdulilah, dia sehat dan tetap dengan pribadi yang tenang, tidak meledak-ledak. Selama acara, saya trenyuh, merinding, gerimis hati saya, terhadap semua kisah yang disampaikan. Berbagai pertanyaan Andy dijawab dengan begitu jelas, dengan logika yang pas, dan dengan perumpamaan dan analogi-analogi yang sangat baik. tampak sekali dia sangat cerdas dan rendah hati. Penonton di studio juga dibuat terkesima. Tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata. Luar biasa!

Berikut rilis berita dari tayangan tersebut yang saya download dari www.kickandy.com. Sebeuah acara yang menurut saya sangat berkualitas dan syarat pelajaran dan pengetahuan yang dapat membuka cakrawala wawasan penonton. Salut buat Andy.

Aa Gym Menjawab.
Ini penampilan pertama Abdulah Gymnastiar atau akrab dipanggil Aa Gym di sebuah talk show. Tidak mudah meyakinkan dai yang dikenal dengan lagunya 'Jagalah Hati' ini untuk tampil di Kick Andy. Pasalnya, selama ini dia merasa didzolimi oleh pers setelah berpoligami.
Melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Abdullah Gymnastiar menyatakan bersedia. Semua pertanyaan yang diajukan Andy Noya dijawabnya dengan terbuka. Mulai dari alasan mengapa sampai dia tega menyakiti hati istri dan keluarga dengan kawin lagi, bagaimana perasaannya 'ditinggal' oleh para pengagumnya, sampai isu bisnisnya hancur setelah berpoligami.

''Ini cobaan yang berat dalam hidup saya. Tapi dalam perjalanan waktu ke depan saya yakin ada hikmah yang dapat dipetik,'' ujarnya.

Dengan suara bergetar Aa Gym mengungkap perasaan yang harus dipendamnya selama beberapa tahun terakhir ini. Pria yang bertutur lembut ini mengaku beberapa tahun terakhir hidupnya tidak bahagia. Dia merasa kehidupannya bagaikan sebuah mesin yang sedang berjalan dan tidak bisa dihentikan. ''Saya begitu sibuk. Dari satu acara ke acara lain. Dari satu daerah ke daerah lain. Bahkan untuk mengejar waktu, saya sering naik helikopter atau pesawat khusus. Saya tidak punya waktu lagi untuk urusan pribadi,'' ungkap ayah tujuh anak ini.

Bahkan untuk bertemu dengan kedua orangtua yang dia cintai pun tidak pernah dapat terlaksana. ''Saya rindu dan ingin bertemu orangtua tapi jadwal begitu padat. Saya sudah menyadari ada yang salah dengan kondisi ini. Saya jadi jarang bertemu dengan istri dan anak-anak. Tapi saya tidak berdaya. Saya tidak bisa menghentikan mesin ini.''
Maka, ketika pria 45 tahun ini memutuskan untuk menikah lagi, dan akibat keputusannya itu dia ditinggalkan oleh sebagian besar 'umatnya', Aa Gym mengaku semua itu merupakan kehendak Allah untuk menghentikan mesin kehidupannya yang berputar telalu cepat.
''Ini cara Tuhan agar saya mempunyai waktu untuk lebih memperhatian keluarga. Ini cara yang halal, yang diijinkan oleh agama,'' ujarnya masih dengan suara bergetar.

Mengenai bisnisnya yang terganggu akibat banyak pengagumnya yang menarik diri setelah dia menikah lagi, Aa Gym juga mensyukuri dan mengambil hikmahnya. ''Sejak awal saya juga merasakan semua kegiatan bisnis yang bertumpu pada pengultusan individu tidak akan sehat dan tidak akan bertahan lama,'' ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, secara alamiah bisnis yang dipimpinnya di, bawah payung Manajemen Qolbu Corporation, tersaring secara alamiah. ''Unit bisnis yang mengandalkan saya sebagai pribadi, terpaksa tutup. Tapi bisnis lain yang dikelola secara profesional, sampai sekarang tetap bertahan.''

Aa Gym tetap pada pendiriannya bahwa berpoligami adalah keputusan yang tidak menyalahi agama dan prinsip hidupnya. ''Kita bisa lihat di sekeling kita, masih ada yang memilih jalan yang dilarang agama. Apa yang saya lakukan tidak menyalahi agama.''

Pada bagian kisah tentang adiknya yang lumpuh dan kemudian meninggal, pria yang gemar berolahraga petualangan ini tidak kuasa membendung tangisnya. Kepada Andy Noya dan penonton di studio, Aa Gym mengakui adiknya yang cacat itu merupakan sumber inspirasinya dan menjadikan dirinya seperti sekarang ini.
Adiknya yang sudah lumpuh waktu itu tetap bertekad melanjutkan kuliah ke fakultas ekonomi Universitas Indonesia. Padahal untuk ke kuliah dan beraktivitas, Agung, sang adik, harus dibopong. Aa Gym sebagai kakak termasuk yang paling sering membopong adiknya ke tempat kuliah.
Suatu hari, Aa Gym tak kuasa untuk melemparkan pertanyaan kepada Agung. ''Dik, kata dokter sakitmu sudah parah sekali. Tapi adik kok tidak pernah mengeluh?'' Sang adik tersenyum lalu menjawab, ''Untuk apa mengeluh? Mengeluh akan membuat orang lain susah. Kalau orang-orang beramal untuk bekal di surga nanti, saya ingin agar kesabaran saya ini bisa menjadi bekal nanti.''
Mendengar jawaban itu Aa Gym tersadar. Betapa mulianya hati sang adik. Bahkan Agung pernah mengatakan apa pun yang dilakukan Aa Gym tidak akan sempurna jika tidak mengikuti jejak Nabi Muhammad. ''Itulah titik balik dalam kehidupan saya sehingga saya bisa seperti sekarang ini,'' ungkapnya.

Di Kick Andy pimpinan Pesantren Daarut Tauhid ini juga bercerita tentang kenapa dia kerap memakai sorban, bagaimana ketika di SD dia terpaksa jualan jambu milik tetangga, dan bagaimana saat mahasiswa dia harus mencari uang dengan menjadi supir angkot. Termasuk bagaimana dia menghidupi keluarga dengan jualan bakso. ''Subuh-subuh saya sudah ke pasar beli tulang sumsum untuk kuah bakso.'' Tapi mengapa sang istri waktu itu terganggu dengan profesi sang suami? ''Karena setiap hari jualan bakso, badan saya bau bakso semua. Istri gak tahan dan sering mau muntah,'' ujar Aa sembari tertawa.
Banyak kisah suka dan duka dalam perjalanan hidupnya yang dia ungkapkan di Kick Andy. Aa Gym juga menjawab semua tudingan terhadapnya. Sebuah wawancara tanpa batas dengan sang tokoh. Di ujung acara, Aa Gym dipertemukan dengan 'Aa Jimmy', yang selalu menirukan Aa Gym di News. Com. Apa yang terjadi? Marahkah Aa Gym?


Itulah sedikit ulasan beritanya. Jika Anda menonton sendiri acaranya, tentu Anda lebih bisa merasa dan mengerti. Oh ya, saya termasuk yang merasa miris akan kehadiran pelawak yang menamakan diri Aa Jimmy. Dia meniru-niru gaya Aa. Meski bebas, mestinya figur seperti dia jangan diplesetkan. terlebih, saat-saat pertama berita itu muncul, dia sering berlaku dalam acara di TV, baik di sinetron maupun lawakan, mengait-ngaitkan dengan poligami yang dilakukan oleh Aa Gym. Tetapi, luar biasa, meski banyak pengagum Aa yang komplain kepada Aa tentang hal itu, sewaktu Aa jimmy dihadirkan di stusio, Aa tidak serta-merta memberi komentar yang keras atas ketidaksetujuannya. Aa Gym hanya bilang dengan pelan, selagi untuk kebaikan, yaitu menyampaikan sesuatu yang bermanfaat silakan saja. Tetapi jangan pada konteks dan hal yang semakin membuat orang mempunyai kesimpulan yang tidak baik. Si Jimmy tampak tegang dan salah tingkah mendengarnya. Menurut saya juga, seharusnya Aa Jimmy tahu pada batas mana, pada konteks seperti apa, dia berlaku seperti itu. Saya lebih berbangga kalo Si Jimmy alias Argo melepas atribut ke-Aa Gym-annya, kemudian melawak dengan karakternya sendiri. Kurang etis saja!

Bontang, 8 Desember 2007

Tidak ada komentar: