Senin, 31 Desember 2007

Penghujung 2007: Duta Wisata Bontang 2007/2008




Sudah dua pekan atau setengah bulan, tepatnya 15 hari, saya nggak sempat lagi buka-buka dan menulis di blog sederhana ini. Banyak sekali kegiatan yang harus saya ikuti dan selesaikan di penghujung 2007 ini. Mulai dari menuntaskan tugas-tugas di tempat kerja, ngemce, jadi juri, ngasih materi (karya tulis ilmiah buat guru-guru SD, materi public speaking buat duwis), menyelesaikan beberapa karya tulis yang akhirnya keteteran karena ngggak fokus, dan lain-lain.

Akan tetapi, yang paling menyita waktu dan pikiran adalah beban tugas saya sebagai ketua panitia Pemilihan Duta Wisata Bontang 2007/2008 yang diselenggarakan Bidang Pariwisata, Seni, dan Budaya (Parsenibud) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang bekerjasama dengan Adwindo (Asosiasiasi Duta Wisata Indonesia) Kota Bontang dan G-Entertainment yang keduanya saya ketuai, juga didukung Kaltim Post dan beberapa sponsor lainnya.

Even ini untuk kali ketiga saya gawangi bersama tim, yaitu tahun 2005, 2006, 2007. Sebenarnya embrionya sudah tahun 2001 saat kegiatan ini masih dibawah naungan Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi. Terus nggak jalan. Sampai kemudian ada Bidang Parsenibud. Sekadar informasi, di Bontang belum berdiri Dinas Pariwisata. Jadi, sekarang masih menginduk kepada Disdik.

Semestinya pelaksanaannya bukan bulan Desember. Oleh karena ada revisi anggaran jadi mundur. Padahal, dua tahun berturut-turut pada bulan Agustus. Akan tetapi, dengan segala upaya bersama teman-teman muda dan yang berjiwa muda, alhamdulillah, meski berat, kelar juga.

Rangkaian kegiatan antara lain road show ke sekolah-sekolah untuk rekrut calon peserta sekaligus kampanye tentang remaja dan narkoba agar mereka terhindar dari perilaku seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang. Selain itu, antispasi globar warming juga menjadi materi kampanye. Yang menyampaikan adalah para duta tahun 2005 dan 2006 yang memang selama setahun juga banyak terlibat dalam kegiatan serupa, baik yang digagas sendiri maupun yang bekerjasama dengan instansi maupun perusahaan. Berikutnya adalah seleksi awal menjaring 20 finalis (10 putra dan 10 putri) dari 130 peserta yang ikut. Sebenarnya, yang mendaftar lebih dari 150 peserta, tetapi karena jadwal tes pada hari efektif, sebagian peserta yang sedang ujian atau bekerja terpaksa mengundurkan diri.

Tes awal meliputi pengetahuan tentang budaya Bontang, wawasan kaltim dan umum, bahasa Inggris, catwalk, dan interview dengan dua psikolog yang kami siapakan. seetelah didapatkan 20 finalis, mereka dikarantina selama tiga hari di Hotel Bintang Sintuk untuk mendapatkan pembekalan. Materinya antara lain, wawasan tentang Parsenibud, tari daerah, public speaking, beauty class, teknik foto dan pemotretan, table manner, catwalk, bahasa Inggris, teknik pengembangan diri, dan lain-lain. Semua disampaikan oleh pemateri yang kompeten di bidangnya. Pada saat karantina, 80% penjurian dilakukan kepada mereka, menyangkut penampilan/beauty, kemampuan, kepribadian, komitmen, dan unjuk bakat. Sebagai gongnya adalah grandfinal yang diselenggarakan Minggu, 23 Desember 2007.

Tentang nama, yaitu Duta Wisata, sebenarnya ingin nama yang lebih umum, seperti Abang-None Jakarta, Cak-Ning Surabaya, Kakang-Mbakyu Malang, dan lain-lain. Akan tetapi, karena Bontang termasuk heterogen, agak susah mencari nama yang dapat mewakili semua elemen masyarakat. Hal serupa juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia, yaitu tetap memakai nama Duta Wisata. Di Kaltim, misalnya, hal serupa juga terjadi di Balikpapan, Tenggarong, dan lain-lain. Tugas Duta Wisata sendiri tidak hanya pada bidang pariwisata, tetapi juga kegiatan seremonial pemerintah, kegiatan remaja, sosial, dan lain-lain. Pasca pemilihan, mereka akan terlibat dalam kegiatan sekaligus mendapat pembinaan selama setahun. Tentang hal lainnya, beberapa berita yang dimuat di Kaltim Post akan saya masukkan dalam blog ini.

Semoga tahun ini Duwis semakin maju kegiatannya sekaligus berhasil menjadi juara provinsi seperti tahun 2005, yaitu pada Pemilihan Duta Wisata Provinsi yang disebut Putra-Putri Mahakam. Amin!

Abdul Hakim, S.Pd., Bontang Kaltim 2008

Tidak ada komentar: