Selasa, 27 Mei 2008

Dela Tereliminasi, Bukti Pemilih Indonesian Idol Tidak Objektif


Menonton dan mengamati reality show di Indonesia sering membuat kita (penonton) kecewa. Tak terkecuali pada penonton sekelas Indonesian Idol. Del, kontestan asal Jakarta, yang sejak awal dinilai banyak pihak, ternmasuk juri, kemampuan menyanyi maupun performancennya sangat menonjol, bahkan banyak diprediksi akan masuk tiga besar dan berpeluang menjadi II-2008, ternyata harus keluar.

Kejadian yang mengecewakan tersebut terjadi pada Jumat (24/5/2008) di babak Spektakuler kedua. Malam itu, beberapa penyanyi tampil dengan tidak maskimal. Dewan juri juga memberi apresiasi yang tinggi kepada Della, tapi nyatanya??

Sepuluh finalis yang akan bertanding di spekta, Jumat 30 Mei 2008 adalah Richo (Medan), Tifany (Malang), Andy (manado), patudu (Tegal), Ibeth (Bandung), Gisel (Surabaya), beto (Ambon), Aji (Jogjakarta), Aris (Jakarta) dan Dyna (Palembang).

Ayo, penonton Indonesia, lebih objektif dalam menentukan pilihan. Hal kecil seperti ini juga merupakan cermin kedewasaan dalam menentukan sikap keseharian. Andai penonton objektif, kita berharapa perhelatan grandfinal II-2008 nanti bisa heboh seperti American Idol 2008. Kedua finalis yang tampil di ajang tersebut benar-benar hebat dan layak menjadi dua besar. Bahkan, Simon kali ini tak peduli siapa yang menang karena antara David Cook dan David Archuleta sama-sama luar biasa. Dan, ketika salah satunya, David Cook, dinobatkan sebagai pemenang, kita sebagai penonton merasa puas. Apa pasal? Pilihan sekitar 12 juta orang jatuh kepada orang yang tepat, baik secara kualitas vokal, musikal, maupun performa di panggung.

Ayo pilih yang benar, jangan sampai kontestan yang berkulaitas hengkang, sementara yang amatiran terus bertahan. Menyedihkan! Setelah Dela, siapa kontestan berkualitas yang berikutnya akan terhenti?? "Ujan bejtek....! Please dong!"

Tidak ada komentar: