Kemarin, 7 November 2008, tepatnya sehabis Jumatan, suasana Yogya agak diliputi mendung. Pukul 14.00 lewat tiba-tiba angin berhembus kencang. Dedaunan di depan Jogja Chicken tempat kami makan siang berjatuahan, tepatnya berhamburan. Pas pulang, di daerah Deresan (deket Kanisius) debu beterbangan. Yus, temen kos yang lagi jalan bareng bilang, "Angin jelek neh...". "Hus....!" kataku. "Nggak ada angin jelek," sergahku. Tiba-tiba hujan deras, lama lagi. Lampu pun mati.
Dan, kami tahu kalau ada serangan puting beliung mengamuk Yogya justru dari orang-orang yang tinggal di luar Yogya via telepon. Mereka menyaksikan di televisi. Waduh, kaget juga.
Dan, kami pun menyaksikan langsung tempat kejadian. Dan, nggak nyangka, meski bukan kategori sangat parah, tapi cukup lumayan keadaannya. Pepohonan di boulevard dan sekitarnya tumbang, berantakan. Beberapa gedung tampak rusak. Salah satu pohon beringin besar di lapangan depan Graha Shaba pun tak tak kuat menahan beban.
5 komentar:
Fenomena dan bahasa alam nih...
smoga jogja ngga ancor2an ya..?? hihihi
amiinnnn..... Allah ngingetin lagi sama masyarakat Jogja dan kita semua yang mengetahuinya bahwa segala sesuatu bisa terjadi dengan tiba2.. maka hendaknya kita selalu dekat denganNya..
untuk temen2 yang udah komen pada tulisan ini, saya mohon maaf.... karena nggak sengaja kehapus... maaph ya...
YG PENTING NYWA PENGHUNI KAMPUS itu yg selamat,bro...
kalo saya sempat berpikir..
dosa apa UGM sampai kena musibah angin ribut...
tahun lalu gempa...
dan gempa susulan masih sering terjadi lho..
-farah-
Posting Komentar